Solusi Pertanian dengan Pupuk Non Subsidi

    Solusi Pertanian dengan Pupuk Non Subsidi
    Demonstration Plot (demplot) tanaman tanaman tebu dengan luas 1hektar dengan pupuk Phoska MZ non subsidi di Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Foto: JIS)

    Tulungagung - Untuk mengatasi pupuk bersubsidi yang langka, CV. Sari Tani, menggelar Demonstration Plot (demplot) tanaman tanaman tebu dengan luas 1hektar dengan pupuk Phoska MZ non subsidi di Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (20/01/2022).

    Pelaksanaan pemupukan tersebut dilakukan oleh Pemilik CV. Sari Tani Ahmad Fauzan, petani milineal Mohamad Iskandar, pegiat pertanian Mujib dan sejumlah petani tebu setempat.

    Dalam penjelasanya, Ahmad Fauzan mengatakan, kegiatan demplot pada tanaman tebu menggunakan pupuk Phoska MZ. Ini wujud komitmen kami untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

    "Kita sudah beberapa kali mengadakan demplot ke petani, seperti contohnya di Lumajang. Semuanya itu untuk membantu petani, karena langkanya pupuk bersubsidi, " terang Ahmad Fauzan.

    Sementara itu pegiat pertanian Mujib menerangkan, pelaksanaan demplot pemupukan tanaman berada di wilayah perbatasan Blitar Tulungagung. Petani tebu diwilayah Pucanglaban tepatnya dilahan milik saudara Kusnan adalah dibawah binaannya.

    "Kita berusaha mengenalkan pupuk kepada petani non subsidi karena pupuk dipasaran sangat susah sekali. Apalagi sekarang banyak petani yang menjerit akibat langkanya pupuk bersubsidi, " ujarnya.

    Katanya, sambil pelan-pelan kita berusaha mengedukasi petani untuk membuat pupuk organik dari limbah kotoran ternak. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia.

    "Sekarang ini pemerintah sedang mengurangi jatah pupuk kimia ke petani. Maka solusinya harus ada edukasi dari dinas pertanian melalui penyuluh pertanian untuk menbuat pupuk organik, tentunya tidak langsung meninggalkan pupuk kimia, " papar Mujib yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar.

    Dilain pihak, Mohamad Iskandar menyatakan, tindakan nyata dan serius para pegiat pertanian untuk terjun pada dunia pertanian. Sekaligus dalam upaya membantu dan mencarikan solusi terhadap kelangkaan pupuk di Blitar. 

    Hal ini dlakukan CV. Nusa Patria Link dengan bersinergi sekaligus langsung kerjasama dengan pengusaha untuk mengadakan demplot. Hal ini yang menjadi keprihatin yang dirasakan oleh M. Iskandar terhadap pemangku kebijakan yang dinilai lamban dalam menyingkapi kelangkaan pupuk khususnya dalam dunia pertanian di Blitar.

    "Dengan pola semi organik diharapkan dengan menggunakan Phoska MZ pupuk non subsidi, untuk membantu petani agar hasilnya lebih meningkat dan memuaskan. Semoga para petani terus bisa berkarya dan petani bisa jaya seperti dulu kala, " pungkas pemilik CV. Nusa Patria Link ini. (*)

    PUPUK PHOSKA MZ TULUNGAGUNG
    Sumartono

    Sumartono

    Artikel Sebelumnya

    PTM di Mulai, Danramil Sukorejo Himbau Pihak...

    Artikel Berikutnya

    Maksimalkan Penerapan PPKM Level I, Kodim...

    Berita terkait